Rabu, 12 Maret 2014

Jusuf Kalla, Philantropist dari Indonesia

Oleh: Dian Permata

Kalau bukan saya (terpilih dan menang), saya akan pulang kampung, mengurus pendidikan, mengurus masjid, dan mengurus perdamaian jika diperlukan,” kata Jusuf Kalla, dalam debat capres-cawapres, 3 Juli 2009.
Begitu closing statement Jusuf Kalla (JK) saat debat kandidat capres-cawapres Pilpres 2009. Pernyataan itu sekaligus mengisyaratkan, pria kelahiran Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 194,2 akan mundur selamanya dari dunia politik bila gagal dalam Pilpres 8 Juli 2009.

Yudi Latief, peneliti Reform Institute menilai, pernyataan Jusuf Kalla itu patut ditiru. Alasannya sederhana. Dalam dunia politik diperlukan juga suatu regenerasi. Sebagai contoh, mantan politisi dan presiden di Amerika Serikat langsung pulang kampung membuat yayasan-yayasan sosial. Sebagai contoh, Jimmy Carter Foundation dan Habibie Center—untuk contoh Indonesia.

Dan benar saja, setelah mengetahui kekalahannya dalam kontestasi Pilpres 2009, JK—demikian Jusuf Kalla sering disapa, langsung banting setir ke dunia yang jauh dari hiruk pikuk dunia politik. Pilihannya jatuh ke Palang Merah Indonesia (PMI). Dalam munas PMI ke-19 di Hotel Milenium, Jakarta, 22 Desember 2009, saudagar kaya ini terpilih secara aklamasi.

Tidak itu saja. JK juga aktif di Lembaga Yayasan Wakaf Paramadina. Dengan demikian, Jusuf Kalla sudah menepati dua (2) janji yang ia deklarasikan pada saat debat kandidat capres-cawapres. Di bidang perdamaian ia terpilih menjadi Ketua PMI. Di bidang keagamaan, ia menjadi pengurus Yayasan Wakaf Paramadina. Tinggal satu (1) janji lagi yang belum ia wujudkan yakni di bidang pendidikan.

Philanthropist Bergerak
Menurut kamus merriam-webster, Philantropist adalah  diartikan sebagai seseorang yang secara aktif serta berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Dalam kamus Webster’s Revised Unabridged Dictionary, kata philanthropist adalah sebagai mereka yang mencintai kemanusiaan dan selalu mengupayakan untuk berbuat kebaikan bagi sesamanya. Ada juga yang mengartikan Philanthropist adalah usaha untuk meningkatkan sisi kemanusian.

Bill Gates—pendiri Microsoft dan Oprah Winfrey, adalah contoh sedikit orang yang berjiwa philanthropy. BBC News melaporkan Bill & Melinda Gates Foundation sampai tahun 2005 saja telah mendonasikan dana sebesar total 27 Milyar Dollar ke lebih dari 100 negara. Semuanya untuk kegiatan nirlaba—lembaga yang tidak mengutamakan keuntungan, seperti pemberantasan TBC, malaria, dan penanggulangan HIV. Yayasan Oprah’s Angel Network, Oprah telah menyalurkan dana sebesar 300 Juta Dollar.

Yang paling anyar adalah bergabungnya Mark Zuckerberg ke dalam kelompok tersebut. Pendiri Facebook itu menyumbang 100 juta dolar Amerika Serikat kepada sekolah-sekolah di Newark, New Jersey. Bangkrutkah Bill Gates, Winfrey, dan Mark Zuckerberg? Kenyataan tidak. Justeru sebaliknya. Bisnis Microsoft justru menggurita. Sedangkan popularitas dan jaringan bisnis Oprah bahkan telah menginspirasi jutaan pemirsa di seluruh dunia. Sedangkan social media yang dimiliki Zuckerberg makin mendunia.

Untuk ukuran orang Indonesia, JK patut dijadikan role model. Sebagai contoh, keputusannya untuk menjadi Ketua Umum PMI terbilang tepat. Bahkan, pendapat itu banyak diamini publik. Termasuk diri saya di dalamnya. Alasannya juga sangat sederhana. JK adalah tipikal pemimpin yang cepat dalam mengambil keputusan. Perhitungannya pun terbilang cepat. Untuk urusan hal ini, hitung-menghitung, dia adalah jagonya. Maklum dia adalah pedagang tulen nan sukses.

Dengan tag line pada saat kampanye Pilpres 2009, Lebih Cepat Lebih Baik, sejatinya secara tidak sadar dirinya telah mewaqafkan dirinya untuk lembaga seperti PMI. Bagaimana tidak? Di negeri rawan bencana seperti ini, Indonesia butuh lembaga dan pemimpin yang bergerak cepat dan tanggap. Karena itu, Tag Line Lebih Cepat Lebih Baik, milik tim ses JK-Win, bisa dimanefestasikan dalam bentuk kerja PMI. Alasannya, PMI yang bergerak dalam berbagai masalah kemanusiaan tentu tidak akan bisa bekerja efektif bila gerakkannya lambat.

Contoh yang paling anyar adalah ketika peristiwa Tsunami Mentawai dan Erupsi Merapi. Selangn beberapa jam tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, JK dan PMI segera mendirikan posko di Mukomuko, Bengkulu. Pemilihan Mukomuko sebagai posko PMI patut diancungi jempol. Karena, secara geografis, wilayah Kabupaten Mukomuko relatif aman ketimbang Kota Padang yang banyak dipilih lembaga kemanusian sebagai posko bantuan tsunami.

Untuk alat distribusi bantuan, PMI langsung menggunakan tiga (3) helikopter. Pilihan penggunaan helikopter lantaran penggunaan transportasi laut terhambat ombak besar. Seminggu pasca tsunami di Mentawai, PMI mulai membangun kembali rumah korban tsunami. PMI telah menyiapkan 50 ribu seng dan ratusan alat pertukangan. Ketua Umum PMI JK sudah meletakkan batu pertama pembangunan kembali rumah di Sikakap, Pulau Pagai Utara.

Sedangkan upaya penyelamatan dan memerlancar proses evakuasi korban letusan Merapi, PMI menerjunkan dua (2) Hagglunds di wilayah Cangkringan. Hagglunds merupakan kendaraan segala medan yang dapat bergerak di es, jalan terjal, dan di daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa. Kendaraan ini menggunakan rantai bergerigi untuk berjalan sehingga mampu menembus area sulit. Dengan kendaraan ini diharapkan nantinya proses evakuasi untuk korban yang tidak dapat terjangkau dengan kendaraan biasa akan dapat tertolong, meskipun di tempat yang susah dijangkau.

Bagi publik, penggunaan alat-alat canggih nan modern oleh PMI dalam proses evakuasi tidak bisa dilepaskan dari peran JK. Tentu saja, sambutan publik sangat positif. Lantaran evakuasi korban erupsi terhalang oleh ketersedian transportasi yang memadai untuk bencana seperti erupsi Merapi dapat dilakukan. Sama seperti di Mentawai, JK sudah berpikir lebih jauh tentang pemulihan pasca bencana. Karena itu, PMI menyumbang 100.000 cangkul untuk membersihkan permukiman penduduk dari abu vulkanik. Bahkan, bila perlu, PMI juga siap membantu membetulkan atap rumah, memberikan peralatan gali kubur, dan bibit tanaman kepada korban bencana.

Dalam ajaran agama, sudah berkali-kali ditegaskan bahwa jika kita berbagi dengan sesama, maka Tuhan akan membalasnya dengan berkali-lipat banyaknya. Para philanthropist ini adalah buktinya. Bahkan, fenomena tersebut bisa dijelaskan dengan sangat ilmiah untuk membantu kita memahaminya secara rasional.

Dari sudut pandang Fisika Kuantum, setiap partikel sub-atomik disusun atas “pilinan” energi yang disebut QUARK. Maka quark adalah penyusun yang terkecil dari alam semesta. Partikel sub-atomik itulah yang akan menyusun inti atom dan elektron, dan kemudian menyusun molekul, dan seterusnya. Uniknya, quark dari semua mahluk di alam semesta ini adalah SERUPA. Saya, Anda, kita, pohon, tanah, air, udara, tersusun atas quark yang sama. Seolah-olah, alam semesta ini adalah sebuah organisme tunggal.

Erbe Sentanu dalam bukunya, Quantum Ikhlas, mengatakan, di level kuantum, apa yang disebut subyek, obyek atau predikat ternyata adalah SATU. Ini artinya, bila Anda berbagi dengan sesama, menolong orang lain, merawat lingkungan, sebenarnya Anda memberi kepada diri Anda sendiri.
Di sinilah kemurahan “sistem akuntansi Tuhan”, karena Anda akan menerima LEBIH dari yang telah Anda berikan. Berbagilah, ulurkanlah tangan Anda, tebarkanlah ilmu, maka niscaya Sang Maha Pemurah akan menghadirkan “pengungkit” dan “pemungkin” dalam kehidupan Anda. (Andrie Wongso).
Lantas bagaimana dengan Anda dan kita semua? Apakah tidak ingin bergabung menjadi kaum philantropist? Apakah Anda tidak ingin bergabung seperti Jusuf Kalla? Mudah-mudahan setelah membaca artikel ringan ini, Anda dan kita segera bergabung dengan kelompok-kelompok yang mau mendermakan hartanya demi kemanusian. Mudah-mudahan artikel Jusuf Kalla dan Philantropist ini, dapat menjelaskan secuil dunia tentang kaum philantrophy.

sumber : dianpermata.com

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Harapan dan Semangat Hidup Seorang Manusia
Designed by Blog Thiet Ke and Iip Irfan Nulhakim
Best view on Chrome Browser
Posts RSSComments RSS
Back to top