Senin, 22 Maret 2010

Pendapat Habib Munzir tentang Hizbut Tahrir (perlunya khilafah)


Daulah islamiyah ini sebenarnya tak pernah dikenal dalam islam, hanya istilah yg diada adakan saja, karena islam tak pernah mengenal “negara islam”, yg ada adalah khilafah islamiyah,

Islam adalah untuk dunia, bukan untuk indonesia, malaysia atau nama nama negara yg dibuat buat oleh manusia.

anda lihat Rasul saw berkuasa di madinah, namun pemimpin madinah tetap Abdullah bin Ubay bin salul, (pemimpin munafik dan musuh islam), mengapa Rasul saw tak merebut kekuasaan darinya?, Rasul saw membiarkan Ibn Ubay tetap memimpin madinah, dan Abu sofyan (sblm msk islamnya) tetap memimpin Makkah,

Rasul saw tak pernah merebut kekuasaan, dan memang tidak cinta jabatan,

dan negara kita ini sudah negara islam, apa lagi yg mau dikatakan mesti negara islam, sedangkan indonesia negara islam terbesar didunia.

presidennya islam, menterinya mayoritas muslimin, pejabatnya mayoritas muslimin, konglomeratnya mayoritas muslimin, buruhnya mayoritas muslimin, pengusahanya mayoritas muslimin, lalu apa lagi yg mereka inginkan?

mendirikan negara islam dan ini sudah negara yg dikuasai muslimin,

yg kita perlukan adalah masyarakatnya yg mesti dibenahi.

contoh kecil, bila sebagian dari kelompok muslimin berkata : ini stasion televisi, stasion radio sudah merusak, harus ditertibkan, lalu mau apa cuma duduk di majelis taklim, dan rumah dan keluarga itu terus dirusak oleh televisi..

mereka dg dangkalnya berucap demikian, maksudnya adalah kalau negara islam maka televisi2 bisa ditertibkan..

saya sudah observasi, saya adalah narasumber di Tranas TV, TPI, Indosiar, Latv dan antv.

saya bertanya pada mereka : kenapa kalian tayangkan tayangan2 tak beradab?, mereka semua menjawab dg jawaban yg sama : “kami hanya mengikuti selera masyarakat bib”

masyarakat maunya porno kami tayangkan porno, masyarakat maunya dangdut kami tayangkan dangdut, bila di bulan ramadhan masyarakat maunya tayangan islami maka 99% tayangan kami islami, dan semua artis diwajibkan berjilbab, dan semua film dan sinetron semua tentang alqur’an dan hadits…, karena masyarakat maunya begitu..

maka saudaraku, lalu kunci utamanya dimana?, ditelevisi, dipemerintahan, di pejabat, di perusahaan, atau dimana?, jawabannya hanya satu… di masyarakat.

dan itulah dakwah Nabi Muhammad saw, rahmatan lil ‘alamiin..

maka bila dakwah muncul untuk menyejahterakan masyarakat dan mengajaknya kepada kenabawian dan sunnah, itulah dakwah yg benar, dan selain daripada itu maka anda mesti berhati hati.

oleh sebab itu bila anda dengar kelompok manapun yg ingin mendirikan negara islam dg syariah islam maka gerakan itu adalah gerakan kesusu, muncul dari ide ide yg tak memahami syariah islam dan berfatwa semaunya.

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg ditindas oleh penguasanya maka hendaknya ia bersabar, sungguh barangsiapa yg keluar dari perintah sultan (penguasa) sejengkal saja maka ia mati dalam kematian jahiliyah” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg melihat kesalahan pada penguasanya yg tidak disukainya maka hendaknya ia bersabar, sungguh barangsiapa yg memisahkan diri dari kelompoknya lalu ia wafat maka ia wafat dengan kematian jahiliyah” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

berkata zubair bin Adiy ra : kami mendatangi Anas bin Malik mengadukan kekejian Hajjaj dan kejahatannya pada kami, maka berkata Anas ra : “Bersabarlah kalian, karena tiadalah datang masa kecuali yg sesudahnya akan lebih buruk, sampai kalian akan menemui Tuhan kalian, kudengar ini dari Nabi kalian (Muhammad saw)” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg mengangkat senjata diantara kita (memerangi sesama) maka bukan dari golongan kita” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Janganlah kalian kembali pada kekufuran setelah aku wafat dengan saling bunuh satu sama lain” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg melihat pada penguasanya sesuatu yg tak ia sukai dari kemungkaran hendaknya ia bersabar, sungguh tiadalah seseorang memisahkan diri dari jamaah muslimin lalu ia wafat maka ia wafat dengan kematian jahilyah” (Shahih Bukhari Bab Ahkam)

Sabda Rasulullah saw : “dengar dan patuhlah bagi seorang muslim selama ia tak diperintah berbuat maksiat, bila ia diperintah berbuat maksiat maka tak perlu dengar dan patuh” (Shahih Bukhari Bab Ahkam)

Kesimpulannya adalah Rasulullah saw dan kesemua para Imam dan Muhaddits ahlussunnah waljamaah tidak satupun menyerukan pemberontakan dan kudeta, selama pemimpin mereka muslim maka jika diperintah maksiat mereka tidak perlu taat, bila diperintah selain dosa maka mereka taati,

Sebagaimana dimasa merekapun terdapat kepemimpinan yg dhalim, walau berkedok dg nama “KHALIFAH” namun mereka dhalim, diantaranya Hajjaj yg sering membantai dan menyiksa rakyatnya, namun ketika mereka mengadukan pada Anas ra, maka mereka diperintahkan bersabar, Bukan diperintahkan merebut Khilafah dengan alasan khalifah itu dhalim,

Negeri kita ini muslim, pemimpinnya muslim, menteri menterinya mayoritas muslimin, mayoritas masyarakatnya muslimin, maka apalagi yg mesti ditegakkan?, ini adalah khilafah islamiyah (kepemimpinan islam), adakah presiden kita melarang shalat?, adakah pemimpin kita melarang puasa ramadhan?,

Mengenai kesalahan kesalahan lainnya selama ia seorang muslim maka kita diperintah oleh Rasul saw untuk bersabar,

Dan para Imam dan Muhaddits itu tak satupun menyerukan kudeta dan penjatuhan kekuasaan dari seorang pemimpin muslim,

Ringkasnya saudaraku, berkoar koar meneriakkan khilafah islamiyah adalah perbuatan kesusu, berdakwahlah pada muslimin sedikit demi sedikit hingga dalam bertetangga, di tempat kerja, di masyarakat, maka pelahan akan muncul ketua rt yg mencintai syariah dan sunnah,

maka berlanjut dg ketua rw yg terpilih adalah ketua rw yg mencintai syariah dan sunnah, ketua rw yg mendukung majelis taklim dan melarang panggung maksiat, ketua rw yg tak mau menandatangani pembangunan diskotek dan gereja,

dan bila dakwah di masyarakat makin meluas akan sampai terpilihlah lurah yg demikian pula, lalu meningkat ke Bupati dst, ini akan tercapai dengan pelahan lahan tetapi pasti, dan negara akan ikut apa keinginan mayoritas rakyatnya, demikian pula televisi, radio, majalah, dan kesemuanya,

tak ada diskotek bila tak ada pengunjungnya, tak ada Miras dan narkoba bila tak ada yg membelinya, tak ada blue film bila tak ada yg mau menontonnya, ini semua akan sangat mudah,

Karena khilafah islamiyah bila ditegakkan skrng maka yg akan menolaknya adalah muslimin sendiri, mereka tak mau kehilangan diskoteknya, mereka tak mau kehilangan mirasnya, mereka tak mau menutup auratnya, nah.., maka bagi yg berkinginan menegakkan Khilafah islamiyah agar meratakan shaf dan terjun berdakwah mengenalkan sunnah dan nabi Muhammad saw sebagai idola muslimin,

Bukan berkoar koar khilafah islamiyah lalu menuding muslimin lainnya sesat karena menolak khilafah dari golongan mereka, lalu saling bunuh antara muslimin demi kepemimpinan dari fihak mereka.

sumber :
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

3 komentar

  1. mungkin habib belum tabayyun langsung dengan fihak hizbut tahrir. jika habib berkenan kapan2 bisa saling silaturahim agar lebih jelas bagaimana dakwah/perjuangan hizbut tahrir yang didirikan oleh syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, cucu dari Syaikh Yusuf bin Isma’il an-Nabhani yang para habaib juga sudah mafhum tentang Beliau insya Allah. Habib Munzir yang dimulyakan Allah, sekedar informasi bahwa Hizbut Tahrir juga sering silaturahim kepada para ‘alim ulama dan habaib, di Darul Hadits - Malang juga fihak Hizbut Tahrir fi Indonesia mendapat tempat khusus untuk menyampaikan paparannya.

    BalasHapus
  2. berikut ini berita mengenai Habib Ahmad Vadak:

    Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah Al-Habib Ahmad Vadak Pimpinan Pondok Pesantren Al-Khairat Bekasi Timur pada pukul 22.00 WIB di rumah istri keempatnya Rabu (28/1) di Yogyakarta setelah sehari sebelumnya penyakit darah tingginya naik di usianya yang ke 74 tahun.

    Jenazah beliaupun pada Kamis (29/1) sore ba’da Ashar nanti insya Allah akan dishalatkan di Masjid Al-Khairat oleh ribuan kaum Muslim dan akan dimakamkan di pekarangan masjid tersebut sambil menunggu sanak famili yang belum datang. Tampak ratusan santri dan warga sekitar sedang mendo’akannya sebelum beliau dimandikan di rumahnya yang berdekatan dengan ponpes Al-Khairat.

    Bukan hanya keluarga dan santrinya saja yang berduka atas kematian Beliau. Kaum Muslim yang mengetahui sepakterjangnya dalam memperjuangkan tegakknya syariah juga sangat kehilangan Beliau. Karena dengan wafatnya Beliau berarti kaum Muslim kembali kehilangan seorang pejuang syariah dan khilafah.

    “Sejak muda Habib Ahmad sangat aktif mengikuti berbagai pergerakan Islam. Sehingga Beliau mengetahui perkembangan Islam dari dulu hingga sekarang ini.” ujar seorang aktivis Hizbut Tahrir Junaidi yang hadir dalam pemakamannya kepada Media Umat. Lebih lanjut Junaidi menuturkan pengalamannya enam bulan yang lalu pertama kali kontak dengan Habib Ahmad. Menurutnya, walau demikian Habib Ahmad terperanjat ketika mengetahui apa yang diemban oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Karena selama Habib berkecimpung di dunia pergerakan baru kali ini menemukan pemahaman Islam yang utuh dan ideologis. Beliau sangat setuju dengan pemikiran dan hukum Islam yang diadopsi oleh HTI.

    Sehingga ketika Junaidi memberikan kitab ta’rif “Mengenal Hizbut Tahrir” beliau sangat antusias. Serta mempersilakan HTI Bekasi Timur menggunakan lantai dua rumahnya untuk secara rutin seminggu sekali menjadi tempat pengajian dan diskusi keislaman dengan beliau, anak-anaknya dan para guru pesantren yang diasuhnya terkait dengan perpolitikan di Indonesia dan dunia.

    Pada acara Liqa Tokoh dan Ulama Peduli Syariah di Kranggan Bekasi, Nopember 2008 lalu, beliau menyatakan akan mengerahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan Islam melalui HTI. Beliau pun dengan penuh semangat berorasi di tengah-tengah 40 ribu massa yang menuntut SBY dan penguasa negeri-negeri Muslim lainnya mengerahkan tentara melawan kebiadaban Israel, pada Ahad (4/1) di Monas Jakarta dalam acara aksi damai Ganyang Israel. “Meskipun sudah uzur, dalam aksi tersebut Beliau turut long march dari Monas ke Bundaran Hotel Indonesia dan kembali ke Monas terkadang dengan dipapah oleh saya” tandasnya.

    Junaidi pun menuturkan lebih lanjut bahwa beliau hanya berhenti sejenak selama tiga kali. Ketika melihat anak kecil begitu semangat berjalan, beliau berkata “saya tidak mau kalah sama anak kecil, ayo jalan lagi!”.

    Beliau begitu marah ketika di depan rumahnya dipasang bendera salah satu parpol peserta pemilu. Beliau pun meminta kepada Junaidi untuk memberinya bendera yang digunakan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam berperang (ar-rayah) dan bendera putih dalam damai (al-liwa’). Beliau pun mengganti bendera parpol tersebut dengan al-liwa’ dan ar-rayah.

    Hal itu membuktikan bahwa beliau yang sudah tua ini memiliki semangat yang sangat tinggi. “Ini yang membuat saya salut dengan perjuangan beliau” tandasnya. Junaidi pun berharap dengan diceritakannya perjuangan beliau bisa memberikan inspirasi kepada yang muda untuk lebih semangat lagi dalam berjuang menegakkan syariah dan khilafah.

    Yaa Allah ampunilah segala dosanya dan terimalah ‘amal shalihnya dan jadikanlah keluarga dan santrinya sebagai penerus Beliau. Aamiin ya Rabbal ‘alamin. (mediaumat.com, jokoprasetyo)

    BalasHapus
  3. Benar! Sekarang jangan cakap banyak mansuh kah Freemasonry

    BalasHapus

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Harapan dan Semangat Hidup Seorang Manusia
Designed by Blog Thiet Ke and Iip Irfan Nulhakim
Best view on Chrome Browser
Posts RSSComments RSS
Back to top